Badrul Munir1, Budi WS2,
Djoko Legono2
INTISARI
Daerah irigasi
Bedegolan merupakan wilayah aliran Waduk Wadaslintang yang berada di Kabupaten
Kebumen Jawa Tengah. Besarnya luas lahan pertanian sangat berpengaruh terhadap
penggunaan air irigasi pada DI Bedegolan, baik dari segi faktor teknis, sosial,
ekonomi dan lingkungan. Ketidakefisienan dalam pengelolaan air irigasi di DI
Bedegolan dipengaruhi besarnya kecilnya faktor yang berperan, baik faktor
teknis, sosial, ekonomi dan lingkungan.
Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa kuisioner kepada
petani dan birokrasi Dinas terkait yang mengurusi pengelolaan SDA dan
Pertanian. Serta data sekunder dari daerah Irigasi Bedegolan. Untuk menilai
indikator masing-masing sudut pandang efisiensi air irigasi dengan dilakukan
scoring pada masing-masing komponen sudut pandang. Besar kecilnya nilai scoring
dari sudut pandang teknis, sosial, ekonomi dan lingkungan menunjukan nilai
besar kecilnya pengaruh efisiensi air irigasi. Strategi peningkatan efisiensi
air irigasi dilakukan dengan Analisa Hireraki Proses, dengan skenario
prosentase pengaruh pada masing-masing sudut pandang teknis, sosial, ekonomi
dan lingkungan.
Dari
hasil kajian menunjukan bahwa faktor sosial dominan terhadap nilai efisiensi
air irigasi DI Bedegolan, kondisi ini ditunjukan dalam hasil analisis scoring
yang menempatkan bobot sudut pandang sosial tertinggi sebesar 18,42% dari sudut
pandang teknis sebesar 17,45%, ekonomi sebesar 12,28% dan lingkungan sebesar
9,05%. Besarnya pengaruh sosial dipengaruhi oleh perilaku masyarakat petani dalam
pengelolaan air irigasi, meskipun dari segi teknis seperti dukungan pengetahuan
teknologi hemat air, bangunan irigasi memadahi, ketersediaan air irigasi yang
cukup, begitu juga dengan factor ekonomi dan lingkungan. hal ini disebabkan komponen-komponen
efisiensi baik segi teknis, ekonomi dang lingkungan sulit diterapkan serta tidak
ada dukungan dan partisipasi masyarakat petani. Permasalahan diatas ternyata
tidak sejalan persepsi pemerintah (pemangku kebijakan seperti Dinas SDA, Dinas
pertanian, Gapoktan, P3A, Pemerintahan desa). Dari hasil analisa AHP,
menunjukan bahwa efisiensi air irigasi dipengaruhi faktor teknis sebesar 56,67%, faktor sosial 26,39%, faktor ekonomi
9,67% dan faktor lingkungan 7,27%. Persepsi tersebut terbalik dengan kondisi
permasalahan efisiensi air irigasi di tingkat masyarakat petani.
Kata
kunci : efisiensi air irigasi, teknis, sosial, ekonomi, lingkungan
Jika berminat paparan penelitian di atas bisa hubungi admin blog saya : wirousaha@gmail.com
0 komentar:
Post a Comment