Air lebih mahal dari pada harga beras

Sudah lama ga ngeblok.. ah mau posting ini dulu.

Judul diatas bukan berarti kita mau merendahkan petani. tapi kalau kita mau itung-itung judul diatas akan terbukti lo. sebagai contoh kalau kita beli 1 galon air (15 liter) harganya di pasaran antara Rp 10.000,00 sampai 12.000,00 biasanya sih merek Aqua. Kalau kita beli beras 1 kg harganya di pasar antara Rp 5.000,00 sampai Rp 6.500,00. dari situ saja dah jelas harga air lebih mahal.. tapi tunggu dulu.

petani untuk bisa panen padi harus menunggu 3 bulan lamanya artinya rentang waktu itu hanya ada biaya penanaman, perawatan dan biaya panen. Petani harus mengeluarkan biaya ntuk bisa menghasilkan padi pada lahannya.

Dari para ahli diketahui bahwa untuk mendapatkan 1 Kg beras, dibutuhkan sekitar 2800 - 3200 liter air. jadi bisa dikalikan saja berapa kebutuhan air untuk menghasilkan padi 6 ton/hektar - 7 ton/hektar (ukuran hasil petani kita ) sangat besar bukan, hampir 80% kebutuhan air total hanya untuk sektor pertanian.

Kesimpulan
untuk harga 1 galon (isinya 15 - 20 liter air) = Rp. 10.000,00
untuk harga 1 kg beras (membutuhkan 2800 - 3200 liter air) = saya ambil rata rata Rp. 5.000,00

jadi kalau kita comparasikan antara harga air Galon VS harga Beras.. ya tetap Air Galon lah paling mahal bro...

Padahal Anda tahu, produk AQU**** dipunyai orang Pransess. mereka mengambil air dari kita, trus dijual ke kita, untungnya dibawa ke negaranya dijual dengan harga yang tinggi.

(Air, bumi dan kekayaan terkandung didalamnya dikuasai negara untuk kesejahteraan masyarakat indonesia.)
semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua, untuk memperlakukan kekayaan indonesia dengan bijak.

1 komentar:

  1. another perfecto writings...
    kebetulan saya sudah pernah membaca tentang realita besarnya air(irigasi) yg dibutuhkan utk pertanian padi. tapi tulisan ini tentu memberikan bahan renungan bagi pembaca lain..
    miris memang, melihat betapa kita terjajah di negeri sendiri. tapi begitulah kenyataannya, mari bertindak.

    salam,
    zoudib

    ReplyDelete