Satu lagi pengelolaan sumberdaya air sungai Siau, Desa Kutorame, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Adalah dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH) dengan kapasitas sekitar kurang lebih 20 Kw (maaf, agak2 lupa). PLTMH Swadaya Kutarame ini, terletak di sungai Siau yang aliran sungainya mengalir sepanjang tahun. Dari data hujan yang ada, daerah Muara Siau termasuk daerah dengan curah hujan tinggi, yaitu sekitar 3000 - 3500 mm/tahun (data dari peta isohyet). Bisa dikatakan hujan sepanjang tahun.
Kondisi wilayah Muar Siau bisa dikatakan mayoritas perkebunan, terutama komoditas kopi, kayu manis coklat. Area penutup lahan sekitar 90 persen perkebunan dan hutan.
Gambar diatas kondisi bendung yang sempat kami foto. Ada kerusakan bagian wingwall kanan bendung. Kemungkinan kerusakan terjadi akibat banjir yang terjadi melebihi elevasi wing wall bendung, meluber dan menggerus sisi kanan bendung. Ini perlu dikaji lagi, kegagalan bendung PLTM ini. Berdasarkan pengalaman, desain bendung dihitung berdasarkan debit banjir kala ulang 50 tahun atau 100 tahun. Semakin besar kala ulang debit banjir yang dipakai, maka bangunan bendung akan lebih aman.
Kami sempet membuat reportase di bendung
Foto saluran pipa penstock PLTMH Kutorame
Sistem kelistrikan di desa Kutorame dan sekitarnya masih isolated. Jaringan 20 kv PLN belum tersambung dengan jaringan listrik PLTMH Kutorame. Operasi PLTMH Kutorame dimulai jam 17.00 sampai pagi hari. Setiap rumah dibatasi jumlah pemasangan lampu rumahnya. Pada siang hari, PLTMH tidak beroperasi sekaligus untuk maintenance jika terjadi gangguan.
Berikut kondisi bangunan power house, meskipun area pembangkit. Kondisi kurang perawatan, dari pintu dan jendela nampak kerusakan. Hanya ditutup dengan papan seadanya. Mudah-mudahan nanti setelah jaringan PLN masuk, power house ini dapat diperbaiki.
Jenis turbin yang dipergunakan adalah crossflow, dengan fanbelt sebagai penggerak generator. Kondisi terlihat masih baik.
Koleksi reportase investigasi PLTM Swadaya Desa Kutorame Muara Siau.
Reportase 1
Reportase 2
0 komentar:
Post a Comment