Air Maya Membayangi Tiap Produk

Secangkir kopi yang anda teguk adalah hasil dari 140 liter air. Sehelai kemeja yang anda kenakan telah melahap 2700 liter air. Dalam keseharian kita tidak sadar betapa banyaknya air yang kita serap dari berbagai penjuru dunia. Apa manfaat pengetahuan ini?
 

Sehelai T-shirt buatan India yang dijual di toko di Amsterdam melahap ribuan liter air. Demikian hasil perhitungan prof. A.Y Hoekstra dari Universitas Twente, Belanda. Ia membuat konsep air maya menjadi nyata.
"Tujuannya adalah melacak dan memetakan berapa banyak air yang diperlukan untuk memproduksi sesuatu", kata prof. A.Y. Hoekstra. Menurutnya, konsumen perlu mendapat informasi lengkap untuk bisa menentukan sikap dan pilihan.
Kesadaran konsumen
Organisasi konsumen bisa mendesak para produsen agar transparan dalam berproduksi. Minuman segar dari perusahaan besar, misalnya, perlu menjelaskan perjalanan produksi sebotol minuman segar yang dibeli konsumen.
Dampak produksi bagi persediaan dan kualitas air di tempat produksi juga penting dijelaskan. Sekilo daging sapi sama dengan 15.500 liter air. Bagaimana mendapat angka itu?
‘Kedelai diimpor dari Brazil, untuk pakan ternak sapi di Belanda. Selain makan kedelai, sapi merumput dan minum. Bila semua itu dijumlah maka sampailah kita pada 15500 liter air per satu kilo daging sapi", jelas Prof. Hoekstra.
Globalization of Water
Produk dari negara satu diexpor ke negara lain, kemudian digarap di sana menjadi produk jadi. Produk kemudian diekspor lagi ke benua lain dan akhirnya dijual di toko-toko. Perjalanan sebuah produk bisa sangat panjang, berliku-liku, selain melahap energi juga melahap air. Jadi, air di suatu tempat dipakai untuk kebutuhan di tempat lain.
Contoh lain adalah busana. Katun yang dipanen dari perkebunan di Pakistan, misalnya, dipintal dijadikan tekstil dan diberi warna di India. Tekstil kemudian diekspor ke Indonesia, dijahit dan diekspor lagi ke berbagai negara di Eropa. Air menjadi kebutuhan yang jauh melampaui perbatasan negara.
Kata Kunci: air maya, virtual water
sumber : 

0 komentar:

Post a Comment